Sebenarnya terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa sebenarnya seluruh alam semesta ini berada di dalam sebuah black hole.
Lho kok? bisa begitu?
Semoga Bermanfaat :))
Lho kok? bisa begitu?
Jadi begini ceritanya... (konsentrasi ya!)
Apa itu Event Horizon?
Event Horizon adalah suatu bagian / daerah dari ruang-waktu yang sudah mengalami pelengkungan yang luar biasa akibat dari gravitasi black hole.
Sehingga, cahaya yang melewati atau masuk ke bagian tersebut, tidak akan dapat kabur keluar, namun pasti tersedot ke dalam.
Event Horizon adalah suatu bagian / daerah dari ruang-waktu yang sudah mengalami pelengkungan yang luar biasa akibat dari gravitasi black hole.
Sehingga, cahaya yang melewati atau masuk ke bagian tersebut, tidak akan dapat kabur keluar, namun pasti tersedot ke dalam.
Nah
berhubung cahaya pun tidak dapat kabur / lepas darisitu, maka otomatis
percepatan gravitasi black hole adalah sebesar kecepatan cahaya.
(percepatan gravitasi bumi = 9.8 m/s2, berarti percepatan gravitasi black hole sekitar 3 juta kali percepatan gravitasi bumi)
(percepatan gravitasi bumi = 9.8 m/s2, berarti percepatan gravitasi black hole sekitar 3 juta kali percepatan gravitasi bumi)
Sedangkan
dari post admin sebelumnya (baca juga : http://pengetahuanumum0.blogspot.com/2015/12/teleportasi-bisakah-suatu-hari-nanti-ada.html ), bahwa setiap materi yang mencapai
kecepatan cahaya, tidak akan mengalami ruang dan waktu.
(Waktunya akan tampak berhenti relatif terhadap pengamat yang diam).
(Waktunya akan tampak berhenti relatif terhadap pengamat yang diam).
Sekarang, katakanlah si A masuk ke black hole, dan B mengamati dari luar event horizon.
Saat A masuk ke event horizon, A benar-benar mengalami bahwa dia masuk.
Sedangkan B yang berada di luar, tidak akan pernah melihat A masuk ke dalam black hole. Karena dari kerangka acuan B, waktu A menjadi berhenti.
(B hanya akan melihat A diam di tepi black hole dan kemudian "pudar" hingga menghilang).
Saat A masuk ke event horizon, A benar-benar mengalami bahwa dia masuk.
Sedangkan B yang berada di luar, tidak akan pernah melihat A masuk ke dalam black hole. Karena dari kerangka acuan B, waktu A menjadi berhenti.
(B hanya akan melihat A diam di tepi black hole dan kemudian "pudar" hingga menghilang).
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa jika ada sesuatu yang masuk ke dalam black hole
melebihi event horizonnya, maka sesuatu tsb akan mengalami semua events
atau peristiwa yang tidak akan dialami atau dipengaruhi oleh observer
luar (hence the name, EVENT horizon).
Itu baru pembahasan dari sisi black hole.
Lalu hubungannya dengan alam semesta ini?
Lalu hubungannya dengan alam semesta ini?
Jika
event horizon didefinisikan sebagai a point beyond which we can never
have information (because light from that point has never had time to
reach us). Maka alam semesta kita sebenarnya juga punya event horizon
yang dinamakan PARTICLE HORIZON atau Cosmic Light horizon.
Dimana
cahaya dari luar itu tidak akan pernah mencapai kita. It's a boundary
to the observable universe. Itulah mengapa kita bisa dianalogikan
sebagai makhluk yang hidup di dalam event horizon.
So yeah, just as black holes have event horizons, so too the universes.
P.S. :
Cosmic Event Horizon alam semesta kita lebih kecil radiusnya daripada Particle Horizon alam semesta kita.
Hal ini menyebabkan galaksi-galaksi yang sekarang tampak oleh kita akan tidak dapat dilihat lagi oleh kita dimasa depan, karena spacetime expansion menggeser galaxy2 tersebut keluar dari cosmic event horizon.
Cosmic Event Horizon alam semesta kita lebih kecil radiusnya daripada Particle Horizon alam semesta kita.
Hal ini menyebabkan galaksi-galaksi yang sekarang tampak oleh kita akan tidak dapat dilihat lagi oleh kita dimasa depan, karena spacetime expansion menggeser galaxy2 tersebut keluar dari cosmic event horizon.
Semoga Bermanfaat :))
wahhhhh,,, kayaknya penggemar berat albert enstein nih :D
ReplyDeletehehehe kalo nge-fans sama orangnya sih enggak begitu, tapi kalo dengan teorinya sih iya :D
Delete