Keadaan Sadar
Selama berabad-abad, ilmuwan mempelajari otak lewat pengamatan klinis. Seiring berkembangnya teknologi, ilmuwan kini bisa melihat struktur dan aktivitas dari otak yang masih hidup dan bekerja.
Neurosains Kognitif
Bidang neurosains kognitif membahas bagaimana aktivitas otak itu terhubung dengan proses mental termasuk berpikir, persepsi, ingatan, dan bahasa. Seperti halnya ilmu neurosains lainnya, ia memakai teknologi neuroimaging.
Neurosains kognitif sebenarnya adalah sebuah disiplin yang berkembang dari penggabungan psikologi dan neurosains. Pada dasarnya, semua itu masih merupakan ilmu baru, sehingga bisa dibilang bahwa kita masih berada di permukaan dari suatu topik yang rumit.
Ada banyak cara untuk memindai otak. Pemindaian struktural menunjukan anatomi dari otak dan berguna untuk mengidentifikasi tumor, penyakit, dan kerusakan. Pemindaian fungsional menunjukan aktivitas elektromagnetis atau metabolis di dalam otak (seperti misalnya aliran darah) untuk mengobservasi korelasi antar fungsi spesifik dan aktivitas di bagian otak yang spesifik.
Walau neuroimaging telah merevolusionerkan psikologi, dikarenakan teknologi ini masih baru, banyak pula yang memperdebatkan bagaimana cara menginterpretasi penemuan lewat neuroimaging. Tidak hanya itu, korelasi bukanlah kausasi, sehingga kita tidak dapat dengan mudah menarik kesimpulan ketika terjadi aktivitas di daerah spesifik otak ketika melakukan sesuatu.
Kita pun tidak hanya mempunyai satu lapisan kesadaran, tetapi dua lapisan kesadaran: sebuah model proses ganda kesadaran, yang menyatakan bahwa ada pikiran sengaja dan ada pikiran otomatis. Pikiran sengaja akan membuat kita berpikir bahwa kita sedang melihat orang, sedangkan pikiran otomatis akan membuat kita berpikir tanpa sadar mengenai warna rambut orang itu, tekstur kulit orang itu, jarak kita dengan orang itu, asosiasi kita tentang orang itu (jika orang itu memakai baju hitam, kita bisa mengasosiasikannya dengan orang yang sedang melayat), dan juga bias implisit kita terhadap orang itu (misalnya jika orang itu banyak tato, kita bisa saja berpikir bahwa orang itu keren atau terlihat seperti penjahat).
Perhatian Selektif
Diperkirakan bahwa seluruh indramu mendapatkan 11,000,000 informasi setiap detiknya, tetapi secara sadar, kamu hanya mengetahui 40 informasi pada suatu waktu yang ditentukan. Perhatian selektif adalah cara kita untuk menyaring seluruh informasi yang datang ini dan membantu kita fokus kepada informasi yang kita butuhkan.
Perhatian selektif adalah bagaimana kita memfokuskan kesadaran kita kepada satu stimulus atau satu kelompok stimulus, dan mengabaikan seluruh informasi yang lain. Selagi kamu membaca catatan ini, kamu tidak akan merasakan bajumu yang sedang menyentuh kulitmu ataupun merasakan adanya lidah di dalam mulutmu sampai perhatian selektifmu memindahkan dirinya kepada kedua hal tersebut.
Jika mengambil contoh auditorial, kamu bisa berada di dalam suatu ruangan berisi lusinan orang yang tengah berbicara dengan berisiknya dan bisa memfokuskan diri untuk mendengar pembicaraan sepasang orang dan mengabaikan suara orang lain. Jika ada orang yang memanggil namamu, kamu akan secara kognitif memindahkan perhatian selektifmu kepada orang yang tadi memanggil namamu.
Kebutaan karena kelengahan & Kebutaan Perubahan
Hanya saja, perhatian selektif bisa membuatmu mengabaikan berbagai macam hal yang sudah begitu jelas. Fenomena ini bernama kebutaan karena kelengahan, dan dapat diuji di video berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=vJG698U2Mvo
Versi original dari eksperimen ini menemukan bahwa 50% dari orang yang melihat video ini tidak menyadari bahwa ada gorilla yang tengah berjalan melewati ruangan tersebut. Inilah seberapa selektif perhatian kita.
Kebutaan karena kelengahan pun juga bisa dieksploitasi oleh pesulap. Tidak hanya itu, pesulap juga bisa mengeksploitasi kebutaan perubahan, sebuah fenomena psikologis ketika kita tidak menyadari perubahan di sekitar kita.
Eksperimen yang cukup terkenal yang dapat menguji kebutaan perubahan bisa dilihat di video ini:
https://www.youtube.com/watch?v=VkrrVozZR2c
Dapat kita lihat bahwa sebuah interupsi kecil bisa membuat kita buta akan perubahan yang terlihat. Dan seperti halnya kebutaan karena kelengahan, dalam suatu eksperimen, orang yang tidak menyadari perubahan bisa mencapai 50%.
Catatan kecil: yap. Keuntungan belajar psikologi adalah… kita juga bisa belajar bagaimana cara mempermainkan orang.
Hanya saja, kedua kebutaan bisa bersifat berbahaya atau bahkan fatal. Kedua kebutaan bisa berujung kesalahan memori yang bisa menyebabkan berbagai macam hal seperti kesalahan penyaksian dan kesalahan interpretasi dari suatu keadaan.
Kedua kebutaan ini juga menunjukan betapa kita tidak menyadari apa yang tengah terjadi di sekitar kita, dan hebatnya lagi, kebutaan ini terjadi ketika kita sadar—bayangkan saja jika kita dalam keadaan tertidur, mabuk, terhipnotis, atau berhalusinasi.
Dengan ini, berakhirlah catatan psikologi bab kedelapanku. Semoga dengan ini, pembaca dapat mempelajari suatu hal baru tentang dirinya sendiri, atau setidaknya menjadikan catatan ini koleksi dari ilmu di dalam gudang besar bernama otak.
Source : https://mariodjabbar.wordpress.com/page/2/
Comments
Post a Comment