Sejarah Singkat Perseturuan Cina dan Pribumi

Semua berawal dari persaingan antara pedagang Cina dan pedagang lokal di era sebelum kedatangan Belanda, tetapi intriknya belum terlalu tampak.

Intriknya mulai tampak ketika Belanda menjajah Indonesia dan menjadikan orang Jawa, Batak, dan etnis lain ke dalam kasta
pribumi yang merupakan kasta keempat. Sementara, Cina berada pada kasta ketiga. Pembagian kasta yang dibuat Belanda :

Kasta pertama : Belanda
Kasta kedua : Campuran Belanda-Pribumi
Kasta ketiga : Cina
Kasta keempat : Pribumi

Belum lagi, Belanda menggunakan orang Cina sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi. Kecemburuan dan Kebencian sosial pun terjadi. Pada era OrLa, kita tahu Indonesia dekat dgn Cina Mainland (RRC) yang komunis, mindset baru terbentuk. Pada era Belanda, ada mindset "orang Cina kaya-kaya dan membodohi orang pribumi" . Pada akhir OrLa dan OrBa, ada mindset Cina komunis. Gabungan 2 mindset ini makin memperdalam kebencian. Pada tahun 1965, banyak Cina dibantai dan mereka terpaksa memiliki 2 nama, nama Indo dan nama Cina (walaupun Keppresnya hanya himbauan, rasa takut didiskriminasi membuat mereka punya 2 nama).

Pada era OrBa, Soeharto menggunakan strategi yg sama dengan Belanda ; menggunakan Cina sebagai pilar ekonomi. Alhasil? Kebencian pun mengalir ke orang Cina.

Pembantaian etnis pada 98 adalah peristiwa memalukan dan memilukan. Pribumi benci Cina dan Cina benci pribumi. Perkara 65 dan 98 membuat banyak etnis Cina menolak berdekatan dgn pribumi. Perkara kecemburuan sosial, banyak pribumi menolak berdekatan dengan etnis Cina.

Ayolah, kawan. Belajarlah dari sejarah. Gak ada gunanya menyebarkan kebencian kepada Cina ataupun sebaliknya kepada pribumi. Perseteruan menyebabkan perang dan luka yang sangat dalam. Hentikan kebencian etnis. Sebab kita adalah satu, manusia.