Mengapa Indonesia Defisit Wirausahawan?

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, setidaknya Indonesia membutuhkan 4,8 juta wirausahawan alias 2% dari populasi penduduk Indonesia. Kenyataannya, saat ini hanya 0,24% populasi Indonesia yang menjadi wirausahawan. Kalah jauh sama Amerika Serikat yg sebesar 12%, Tiongkok 10%, Jepang 10%, dan Singapura 7%.

Mengapa wirausahawan
di Indonesia sangat sedikit? Ada banyak penyebabnya, di antaranya sbb:

1) Kebanyakan orang Indonesia tidak terbiasa untuk jatuh-bangun dalam memulai sesuatu, terutama ketika berwirausaha. Gagal sedikit, langsung stop.

2) Kebanyakan orang Indonesia juga suka "cari aman". Untuk hidup dengan aman, gak bisa jadi wirausahawan. Dunia wirausaha penuh dng ketidakpastian. Oleh karena itu, orang Indonesia kebanyakan lebih suka menjadi pegawai/karyawan. Hidup sudah dijamin oleh perusahaan.

3) Kebanyakan institusi pendidikan mengarahkan mahasiswa/siswa setelah lulus untuk menjadi "mesin industri", alias pegawai. Tidak banyak institusi pendidikan yg mengarahkan mahasiswa/siswanya untuk terjun menggeluti dunia wirausaha.

Admin salut sama orang-orang Tionghoa, mereka dari kecil sudah terbangun jiwa wirausahanya. Orang-orang Tionghoa umumnya gak mau jadi pegawai, mereka lebih suka menjalani bisnis pribadi. Bagi mereka, lebih baik dapat uang dari hasil jerih payah wirausaha, walaupun itu tidak seberapa, ketimbang dapat uang dari gaji. Kita lihat sendiri kalau orang Tionghoa saat ini pada tajir-tajir, ya karena itu tadi, mereka rela jatuh bangun untuk membangun wirausahanya. Hingga pada akhirnya mereka berhasil membangun tambang emas bagi keluarga dan keturunannya. Inilah yang tidak dimiliki oleh orang Indonesia kebanyakan.

"Kalau hidupmu ingin terjamin, jadilah pegawai/karyawan, tetapi kalau kamu ingin kaya, jadilah wirausahawan."